Biro perjalanan dan agen perjalanan itu punya fungsi yang berbeda, lho. Nah karena keduanya punya fungsi yang beda, jadi otomatis tugas keduanya juga beda.
Tugas dari biro perjalanan nggak cuma nyediain produk perjalanan aja, tapi juga ada tugas lain kayak menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan, menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise), menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar permintaan, menyelenggarakan pemanduan wisata, menyediakan fasilitas untuk wisatawan, menjual tiket/karcis sarana angkutan, mengadakan pemesanan sarana wisata, mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sedangkan tugas agen perjalanan, lebih sebagai pihak yang mudahin Kamu buat beli tiket, mengurus dokumen perjalanan kayak paspor dan visa, pesan akomodasi termasuk resto dan sarana wisata lainnya.
Karena tugas dan fungsi dari biro perjalanan lebih banyak, jadi otomatis akan ngaruh ke tingginya resiko.
Biro perjalanan punya resiko lebih besar, karena dia punya produk berupa “Janji Jasa Perjalanan Wisata”. Jadi secara nggak langsung nih, dia punya kewajiban penuh buat terlaksananya rencana perjalanan wisata. Biro perjalanan wajib kasih jaminan bahwa wisatawan yang membeli jasanya bisa menikmati perjalanan sesuai dengan apa yang ada di ‘janji jasa’ yang udah disepakati.
Sedangkan kalau agen perjalanan lebih kecil resikonya, karena sebetulnya dia hanya perantara yang menjualkan produk dari biro. Jadi kalaupun wisatawan ngerasa nggak puas, maka protes bukan ke agen tapi ke biro langsung.
Dari sini Kamu juga pasti udah bisa nebak kan, kalau pemasukan atau penghasilan agen perjalanan berasal dari komisi. Berbeda dengan biro perjalanan yang dapat pemasukan dari selisih harga penjualan dengan total harga semua komponen yang dijual di paket wisata. Jadi meskipun resiko biro lebih tinggi, tapi kemungkinan laba mereka juga makin besar.
Ini penyebab kenapa kadang harga biro yang satu dan yang lain berbeda
Bagi Kamu mungkin harga cuma sebatas jumlah uang yang harus dibayar biar bisa menikmati perjalanan wisata. Tapi buat pihak biro dan agen perjalanan, harga adalah komponen penting yang bahkan punya banyak pertimbangan.
Harga berpengaruh banget sama pangsa pasar di kalangan wisatawan.
Kalau harga yang ditawarkan kompetitif tapi bisa ngasih fasilitas yang sedikit lebih bagus dibanding biro lainnya, pasti kan biro tersebut bakal dapat klien wisatawan yang lebih banyak. Dengan begitu laba yang didapat pun bakal lebih besar.
Jadi meskipun buat Kamu persoalan harga cuma sekadar besaran uang yang harus dibayarkan, tapi bagi biro dan agen nggak sesederhana itu.
Ini juga yang jadi penyebab kenapa sering terjadi perbedaan harga antara biro yang satu dan yang lain. Karena persaingan untuk bisa dapat wisatawan lebih banyak, maka banyak yang berlomba memberikan harga kompetitif dengan fasilitas yang nggak kalah mewah.
Seperti contohnya penjualan paket perjalanan wisata ke Bali. Antara biro A dan B sama-sama memberikan fasilitas transportasi, makan dan hotel kelas bintang 3. Untuk peserta tour 2-3 orang, biro A bisa memberikan harga Rp1.240.000,- sedangkan biro B memberikan harga yang sedikit lebih tinggi, yaitu Rp1.350.000,-. Padahal fasilitas yang diberikan sama, dan kalau dilihat dari itinerary perjalanan wisata pun hampir sama. Jadi sebenarnya Kamu jangan ragu milih biro yang kasih harga murah karena sebenarnya yang didapat dari segi fasilitas itu sama.
Lalu kenapa ada biro perjalanan yang berani memasang harga lebih tinggi?
Biasanya itu dikarenakan biro perjalanan tesebut udah punya track record yang bagus dan punya pangsa pasar sendiri. Ibarat kata nih, mereka udah terjamin dari segi pelayanan.
Gimana, sekarang Kamu udah punya gambaran kan, dalam memilih biro perjalanan?