TRAVEL INFLUENCER

MEMBUAT KONTEN YANG MAMPU MENGGERAKKAN ORANG LAIN

TRAVEL INFLUENCER

MEMBUAT KONTEN YANG MAMPU MENGGERAKKAN ORANG LAIN

Selebriti dunia maya tengah menjadi fenomena belakangan ini, tak terkecuali di dunia travel. Dan seperti influencer pada umumnya, travel influencer memiliki ribuan hingga ratusan ribu followers di akun sosial medianya.

Konten yang menarik menjadi kuncinya. Tulisan, foto atau video mereka bisa bikin kita ngiler ingin segera liburan.

Ide kreatif dalam menciptakan konten itu pula yang membuat hotel/resort, jasa penyedia perjalanan hingga maskapai mau menggelontorkan dana membiayai perjalanan mereka. Tentu dengan barter, si travel influencer harus mempromosikan produk mereka.

Tapi jika bicara mengenai konten perjalanan yang memiliki pengaruh luas, hal tersebut tak hanya tentang bagaimana membuat konten untuk memenuhi pesanan klien. Ada juga tentang harapan dari si pembuat konten akan adanya perubahan positif dari orang yang melihat konten mereka.

Bagaimana sebenarnya cara membuat konten yang dapat memengaruhi orang lain? Seperti apa industri travel influencing ini bergerak? Apa saja benefitnya selain pundi-pundi uang? Kami paparkan di KUBIK kali ini.

MEMBUAT KONTEN YANG MENANCAP DI HATI

MEMBUAT KONTEN YANG MENANCAP DI HATI

WINDY ARIESTANTY, MENCARI IDE KREATIF DARI MANA SAJA

Berbicara tentang industri kreatif, sulit menghilangkan peran sosial media terhadapnya. Di sini sosial media berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan hasil ide kreatif kita.

Di bidang traveling, ada sosok Windy Ariestanty yang dikenal sebagai penulis perjalanan naratif. Ia adalah founder sebuah platform bernama Iwashere.id dan kelas menulis pop WritingTable.

Windy lebih tertarik menceritakan kejadian yang ditemui sepanjang perjalanan, tak sekadar ulasan destinasi. Konten yang ia hasilkan apik dan inspiratif.

Bagi Windy, di dalam dunia perjalanan, sosial media memiliki peran penting. Bukan saat melakoni perjalanan itu, tetapi setelah kembali dari perjalanan.

Mengapa? Karena menurutnya, berinteraksi dengan orang-orang yang ditemui sepanjang perjalanan merupakan hal paling menarik. Semakin banyak interaksi yang Windy ciptakan dengan lingkungan sekitar, maka semakin banyak pula ide-ide kreatif yang muncul. Nah, ide konten yang sudah terkumpul itulah kemudian Windy pilah sebelum nantinya dibagikan di sosial media.

Memahami Karakter Sosial Media

Foto oleh Shinta Okta

Sosial media memiliki karakter yang berbeda-beda. Maka penting sekali memilah-milah konten sesuai dengan karakter sosial medianya.  Mana konten yang sesuai untuk Facebook, mana yang cocok buat dibagikan di Instagram, atau pun blog.

Bagi Windy, menciptakan konten yang beragam adalah permainan tersendiri. Ide kreatif bisa ditemukannya di mana saja. Hal seperti apapun bisa menjadi ide. Semua tergantung dari bagaimana kita memainkan sudut pandang.

Menurutnya, konten yang menarik merupakan representasi dari kemampuan si pembuat konten dalam membagikan kisahnya. Karena Windy sangat menggemari  cerita naratif, maka bagi dia konten sosial media yang menarik harus bisa menginspirasi dan memiliki kekuatan storytelling.

"Tinggalkan kisah agar memiliki kesan yang tertancap." Windy Ariestanty

LOSTPACKER, TRAVEL VIDEOGRAPHER YANG BELAJAR MEMBUAT VIDEO BERMODALKAN KAMERA SAKU

“Bagus tidaknya video perjalananmu bukan ditentukan dari mahalnya kamera, tapi ide cerita yang Kamu sampaikan lewat video perjalanan itu”

Kurang lebih seperti itulah pengertian video yang bagus menurut travel blogger dan videografer yang dikenal dengan nama LOSTPACKER.

Mungkin, Kamu sedang bertanya-tanya, siapakah LOSTPACKER itu. Sedikit cerita, LOSTPACKER atau akrab disapa Bolang, telah menekuni dunia travel blogger sejak 2008. Pengampu blog Lostpacker.com ini sebelumnya bekerja di salah satu perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia. Lalu, memutuskan resign dan fokus menjadi seorang travel blogger. Baru pada tahun 2012, Bolang mulai merambah videografi untuk mengembangkan kontennya.

Fokus membuat konten yang berkualitas

Foto oleh Bolang

Ketertarikan Bolang terhadap video perjalanan berawal dari keprihatinannya pada video destinasi wisata Indonesia yang indah-indah justru digarap oleh orang-orang asing.

Dengan hanya bermodalkan kamera saku, Bolang akhirnya memutuskan belajar bagaimana mendokumentasikan video perjalanan yang baik. Giri Prasetyo, merupakan travel videographer yang menginspirasinya.  Untuk lebih memperdalam ilmunya, Bolang juga aktif dalam sebuah komunitas sinematografi.

Bolang percaya, video perjalanan yang baik itu bukan ditentukan dari mahalnya kamera tapi kontennya. Jika Kamu amati, yang istimewa dari video Bolang adalah konten positif dengan alur kisah yang edukatif dan inspiratif.

Menurut Bolang, buat apa membuat video viral kalau yang ditampilkan konten bersifat merusak moral. Viral dan banyaknya orang yang menonton videomu itu hanyalah bonus dari kerja kerasmu. Berfokuslah tampilkan konten yang berkualitas.

Kiat membuat video perjalanan

Bolang memberi sedikit kiat dalam membuat video perjalanan. Menurutnya, wajib hukumnya untuk menentukan ide cerita lebih dulu. Deskripsikan tiap lekuk keindahan destinasi wisata yang Kamu kunjungi. Sisipkan juga hal-hal menginspirasi yang  ditemui sepanjang perjalanan.

Bolang membuktikan pada kita, kalau menjadi seorang travel videographer tak harus berbekal kamera mahal. Yang terpenting adalah konten yang positif, edukatif, dan inspiratif.

Kamu tak perlu rendah diri kalau sekarang belum  bisa menguasai ilmu videografi. Karena semua bisa dipelajari asal ada kemauan.

Tonton kerennya video Bolang di bawah!

KENNY ‘KARTU POS’, TAK PERNAH MALU BELAJAR

Pernah dengar nama ‘Kartu Pos’ di jagad maya dunia traveling? Penggila traveling, khususnya destinasi luar negeri, pasti mengenal akun ini.  Kartu Pos adalah akun di sosial media  (Twitter dan Instagram) serta website, yang memberikan rekomendasi destinasi wisata seru.

Kenny Santana adalah sosok di balik akun @KartuPos di Twitter dan @kartuposinsta di Instagram.

Oya, Kenny bukan petugas kantor pos yang menjalani peran sebagai traveler, ya! Ia adalah traveler yang sukses menghasilkan uang dari hobi traveling-nya.

Jangan coba-coba intip akun Instagram-nya kalau nggak kuat mental. Foto-foto traveling-nya bikin pengen buru-buru mengajukan cuti dan tancap liburan! Seolah hari ini ia di Bali, dua hari berikutnya pindah ke New Zealand, lalu minggu depan sudah nongkrong di Elizabeth Street Garden, New York, Amerika Serikat.

Wah, jalan-jalan terus, kapan kerjanya, ya, si Kenny ini?  Ketika ditanya apa pekerjaannya, Kenny menjawab bahwa dirinya adalah seorang travel instagrammer.

Foto oleh Kenny Santana

Kenny rajin mencari objek foto yang menarik di tempat yang ia kunjungi, mengeditnya, kemudian ia mem-post foto itu di sosial media menggunakan caption yang menarik.

Kenny melakukan riset dan menyusun strategi konten yang akan ia unggah di Instagram, nggak asal posting foto dengan caption yang ala kadarnya. Hasilnya harus memenuhi standar industri agar bisa dipercaya banyak orang dan brand-brand besar. Sekarang, jumlah followers Instagramnya mencapai lebih dari 26 ribu, sementara di Twitter ia memiliki tak kurang dari 228 ribu followers.

Selain itu, pendapatannya juga berasal dari ‘Kartu Pos trip’, di mana Kenny membuat trip bersama followersnya. Yang terbaru, Kenny membuka trip nonton U2 di London, Inggris.

Kiat buat Kamu yang ingin menjadi travel instagrammer seperti Kenny

Cuma mengunggah foto di sosial media? Sepertinya mudah dilakukan ya, namun ada hal-hal tertentu yang perlu dilakukan untuk menjadi travel influencer yang sukses.

Dari banyak faktor, Kenny menyebut bahwa kunci suksesnya terletak pada niat dan passion. Menurutnya, nggak baik jika hanya terfokus menghasilkan uang sejak awal. Lakukan saja semuanya secara natural sesuai dengan passion-mu.

Kenny bahkan berujar bahwa hasil fotonya dulu kurang menarik, tapi ia mau belajar. Mengamati travel instagrammer lain, mempelajari bagaimana mereka memotret, editan fotonya, caption-nya. Ia tak segan untuk bertanya.

Berkat passion dan hobi yang ia tekuni, Kenny sudah jalan-jalan ke banyak negara, lho. Australia, New Zealand, Turki, Amerika Serikat, Inggris, Thailand, dan banyak lainnya.  Juga sudah tak terhitung lagi banyaknya menu makanan khas suatu negara yang ia cicipi.

Kata Kenny tentang traveling dan Indonesia

Foto oleh Kenny Santana

Meski sudah berkeliling di berbagai tempat, tetap saja masih banyak destinasi yang ingin Kenny kunjungi. Untuk mimpi traveling di Indonesia yang belum kesampaian, ia mengaku ingin berlayar di Indonesia khususnya daerah Indonesia Timur. Untuk destinasi internasional, Kepulauan Galapagos dan Antartika berada di urutan teratas bucket list-nya. Menikmati musim panas di Islandia dengan matahari yang terus bersinar selama 24 jam juga jadi targetnya.

Dari traveling, Kenny mengaku bisa mengenal kebudayaan baru, bahasa baru, dan lebih memahami diri sendiri. Memang, jika diamati, Kenny lebih sering bolak-balik ke luar negeri. Tapi justru karena traveling ke luar negeri lah, Kenny lebih mengenal kelebihan Indonesia dibanding negara lain. Dari situ, semakin tumbuh besar lah rasa cintanya kepada tanah air.

BAGAIMANA INDUSTRI TRAVEL INFLUENCING BERGERAK

Sudah bukan rahasia umum bahwasanya seorang travel blogger, vlogger, instagrammer dan pemilik akun media sosial lainnya bisa mendapatkan penghasilan dari akun sosial media ataupun platform yang ia tekuni. Jalan-jalan gratis, pemakaian produk gratis hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Banyak sekali alasan kenapa seseorang memilih untuk terjun ke industri ini. Salah satunya alasan yang mendasar adalah hobi. Rata-rata hobi mereka kebanyakan adalah traveling.

Namun, meski terlihat sangat mengasyikan, kita perlu melihat lebih jauh karena yang kita lihat di permukaan adalah foto perjalanan mereka di mana mereka nampak sangat bahagia. Di balik itu, banyak sekali pengorbanan yang mereka lakukan demi membuat konten yang bagus. Ada banyak sekali waktu, materi dan tenaga yang perlu dikorbankan.

Para travel blogger misalnya. Pada umumnya mereka adalah seorang pekerja. Traveling dan blogging hanyalah hobi semata. Namun, karena konsisten mengolah blognya, lambat laun akan dikenal banyak orang.

Tapi, setelah blog mereka sudah dapat menghasilkan, tak ayal mereka pun fokus untuk menekuni pekerjaan yang mengasyikkan itu.

Kisaran pendapatan seorang travel influencer

Foto oleh Kopertraveler

Bicara soal kisaran fee para travel influencer ini tentu tidak bisa disamaratakan. Sebab ada berbagai aspek yang menjadikan seorang travel influencer punya rate fee masing-masing.

Ambil contoh perbandingan seorang travel blogger yang masih baru dengan yang sudah bertahun-tahun, tentu akan punya rate fee yang berbeda.

Selain itu, seluas apa efek yang dibawa oleh travel blogger ini juga turut andil dalam penentuan besarnya fee. Biasanya semakin banyak orang yang tahu dan mengikuti travel blogger tersebut di sosial media, maka akan semakin tinggi juga rate fee yang diminta.

Selain itu, kualitas dan isi konten juga turut mempengaruhi. Akan sangat lucu ketika sebuah blog yang isi konten dan kualitasnya belum terlalu bagus namun memasang rate fee yang tinggi.

Tentang bentuk pembayaran, meski mayoritas travel blogger lebih berminat pada fee dalam bentuk fresh money karena lebih gampang untuk digunakan modal traveling, namun tak sedikit juga yang menerima dalam bentuk lain. Yang sering, mereka juga meminta voucher perjalanan.

Seperti pengampu blog Kopertraveler.id yang juga menerima fee dalam bentuk voucher perjalanan selain fresh money. Sosok di balik Kopertraveler.id lebih dikenal dengan nama Kokoh Sinyo.

Ia memiliki rate fee di angka jutaan rupiah.

Kokoh Sinyo mulai fokus dengan blog traveling-nya sejak sekitar 1,5 tahun lalu. Dalam tulisannya, ia lebih banyak membahas destinasi, hotel, dan kuliner. Awal mula ia mendapat proyek adalah ketika ia bekerja di kantor lamanya. Saat itu ia mengaku masih memiliki waktu yang cukup fleksibel untuk menulis.

Kiat dari Kokoh Sinyo untuk para blogger agar ada agensi atau pihak yang melirik kerja sama adalah rajin menulis dan merawat blog. Dengan tampilan blog yang menarik dan aktif, maka agensi akan  tertarik.

Foto oleh Mumun

Sementara itu, menurut travel blogger bernama Mumun, produktivitasnya menulis di media cetak berpengaruh pada kisaran harganya sebagai influencer.

Selain itu ia menambahkan bahwa menguasai bahasa asing akan memberi nilai lebih. Jika Kamu menulis menggunakan Bahasa Inggris, hal tersebut akan menguntungkan karena tak hanya menjangkau pembaca dalam negeri, namun juga luar negeri.

MEMBUAT KONTEN YANG MENANCAP HATI ALA WINDY ARIESTANTY

MEMBUAT KONTEN YANG MENANCAP HATI ALA WINDY ARIESTANTY

logo-phinemo-putih

Kubik merupakan cara Phinemo menampilkan perspektif berbeda dari dunia traveling dengan visualisasi yang tak hanya informatif, tapi juga menghibur.

Copyright © 2017